1.1. Mode Pengalamatan
Mode
pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan mengalamati
suatu lokasi memori pada sebuah alamat dimana operand akan diambil.
Mode pengalamatan diterapkan pada set instruksi, dimana pada umumnya instruksi
terdiri dari opcode (kode operasi) dan alamat. Setiap mode pengalamatan
memberikan fleksibilitas khusus yang sangat penting.
A. Jenis-jenis Pengalamatan
1. Direct Addresing
Dalam
mode pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai diambil langsung
dalam alamat memori lain. Contohnya: MOV A,30h. Dalam instruksi ini akan dibaca
data dari RAM internal dengan alamat 30h dan kemudian disimpan dalam
akumulator. Mode pengalamatan ini cukup cepat, meskipun harga yang didapat
tidak langsung seperti immediate, namun cukup cepat karena disimpan dalam RAM
internal. Demikian pula akan lebih mudah menggunakan mode ini daripada mode
immediate karena harga yang didapat bisa dari lokasi memori yang mungkin
variabel.
Kelebihan dan
kekurangan dari Direct Addresing antara lain :
Ø Kelebihan
-
Field
alamat berisi efektif address sebuah operand
Ø Kelemahan
-
Keterbatasan
field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan
panjang word
2. Indirect Addresing
Mode
pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat memberikan
fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Mode ini pula
satu-satunya cara untuk mengakses 128 byte lebih dari RAM internal pada
keluarga 8052.Contoh: MOV A,@R0. Dalam instruksi tersebut, 89C51 akan mengambil
harga yang berada pada alamat memori yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan
kemudian mengisikannya ke akumulator. Mode pengalamatan indirect
addressing selalu merujuk pada RAM internal dan tidak pernah merujuk pada SFR.
Karena itu, menggunakan mode ini untuk mengalamati alamat lebih dari 7Fh hanya
digunakan untuk keluarga 8052 yang memiliki 256 byte spasi RAM internal.
Kelebihan dan
kekurangan dari Indirect Addresing antara lain :
Ø Kelebihan
-
Ruang
bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi
Ø Kekurangan
-
Diperlukan
referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat proses operasi
3. Immediate Addresing
Mode
pengalamatan immediate addressing sangat umum dipakai karena harga yang akan
disimpan dalam memori langsung mengikuti kode operasi dalam memori. Dengan kata
lain, tidak diperlukan pengambilan harga dari alamat lain untuk disimpan.
Contohnya: MOV A,#20h. Dalam instruksi tersebut, akumulator akan diisi dengan
harga yang langsung mengikutinya, dalam hal ini 20h. Mode ini sangatlah cepat
karena harga yang dipakai langsung tersedia.
Kelebihan dan
kekurangan dari Immedieate Addresing antara lain :
Ø Keuntungan
-
Tidak
adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk memperoleh
operand
-
Menghemat
siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat
Ø Kekurangan
-
Ukuran
bilangan dibatasi oleh ukuran field alamat
4. Register Addressing
Pada
metode ini operand berada pada register, cara kerja metode ini mirip
dengan mode pengalamatan langsung. Perbedaannya terletak pada field alamat yang
mengacu pada register, bukan pada memori utama. Field yang mereferensi
register memiliki panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi 8 atau 16
register general purpose, jadi kesimpulan perbedaannya yaitu CPU mengakses
alamat register bukan alamat memori.
Kelebihan dan
kekurangan Register Addressing :
Ø Keuntungan
pengalamatan register
-
Diperlukan
field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi
memori
-
Akses
ke regster lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi akan
lebih cepat
Ø Kerugian
-
Ruang
alamat menjadi terbatas
5. Register Indirect Addressing
Metode
pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak
langsung Perbedaannya adalah field alamat mengacu pada alamat
register.Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi register
Kelebihanan dan
kekurangan pengalamatan register tidak langsung adalah sama dengan
pengalamatan tidak langsung
Ø Keterbatasan
field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung
sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak.
Ø Dalam satu
siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung
hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada
mode pengalamatan tidak langsung.
6. Displacement Addressing
Displacement
Addressing adalah menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan
pengalamatan register tidak langsung. Mode ini mensyaratkan instruksi
memiliki dua buah field alamat, sedikitnya sebuah field yang eksplisit
Field eksplisit
bernilai A dan field implisit mengarah pada register.
Ada tiga model
displacement, yaitu:
Ø Relative
addressing adalah Register yang direferensi secara implisit adalah progra
counter (PC)
-
Alamat
efektif relative addresing didapatkan dari alamat instruksi saat itu
ditambahkan ke field alamat
-
Relativ
addressing memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan
operand-operand berikutnya
Ø Base register addresing
adalah register yang direferensi berisi sebuah alamat memori, dan field alamat
berisi perpindahan dari alamat itu.
-
Referensi
register dapat eksplisit maupun implisit.
-
Memanfaatkan
konsep lokalitas memori.
Ø Indexing adalah
field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register yang direferensikan
berisi pemindahan positif dari alamat tersebut
-
Merupakan
kebalikan dari mode base register.
-
Field
alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing.
-
Manfaat
penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-program iterative.
7. Stack Addresing
Stack adalah
array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-first-out. Stack Operand berada pada stack, operand secara berkala dimasukan ke stack
sehingga ketika operand dibutuhkan maka operand sudah berada pada “top of the
stack”. Teknik pengalamatan tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan komputasi
yang dilakukan oleh computer yang secara garis besar dapat dibagi kedalam tiga
kategori yaitu:
- Operasi load (memasukan data).
- Operasi branch (percabangan).
- Operasi aritmatik dan logika.
- Operasi load (memasukan data).
- Operasi branch (percabangan).
- Operasi aritmatik dan logika.
1.2 Set
Intruksi
Set instruksi
(instruction set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat dimengerti
oleh sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai bahasa mesin
(machine code), karna aslinya juga berbentuk biner kemudian dimengerti sebagai
bahasa assembly, untuk konsumsi manusia (programmer), biasanya digunakan
representasi yang lebih mudah dimengerti oleh manusia.
A. Format Intruksi (biner)
Misal instruksi dengan 2 alamat
operand : ADD A,B A dan B adalah suatu alamat register.
Beberapa simbolik instruksi:
ADD (Add) :
Penjumlahan
SUB (Subtract) :
Pengurangan
MPY/MUL (Multiply) : Perkalian
DIV (Divide) :
Pembagian
LOAD (Load) :
Load data dari register/memory
STOR
(Storage) : Simpan data ke register/memory
MOVE (Move) :
Pindahkan data dari satu tempat ke tempat lain
SHR (Shift
Right) :
Shift kanan data
SHL (Shift
Left) :
Shift kiri data .dan lain-lain
B. Elemen-elemen
v Operation Code (opcode)
Yaitu menentukan
operasi yang akan dilaksanakan.
v Source Operand Reference
Merupakan
input bagi operasi yang akan dilaksanakan
v Result Operand Reference
Merupakan hasil dari operasi yang
dilaksanakan
v Next instruction Reference
Memberitahu CPU untuk mengambil
(fetch) instruksi berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai. Source
dan result operands dapat berupa salah satu diantara tiga jenis berikut ini:
1.
Main or Virtual Memory
2. CPU Register
3. I/O Device
C. Desain Set Intruksi
Desain set instruksi merupakan
masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya
adalah:
- Kelengkapan set instruksi
- Ortogonalitas (sifat
independensi instruksi)
- Kompatibilitas : - Source code
compatibility - Object code Compatibility
Selain
ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:
- Operation Repertoire: Berapa
banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit
operasinya
- Data Types: tipe/jenis data
yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat,
dsb.
- Register: Banyaknya register yang
dapat digunakan
- Addressing: Mode pengalamatan
untuk operand
D. Jenis Intruksi
v Data processing: Arithmetic dan Logic
Instructions
v Data storage: Memory instructions
v Data Movement: I/O
instructions
v Control: Test and branch
instructions
E. Tranfer Data
v Menetapkan lokasi operand sumber dan
operand tujuan.
v
Lokasi-lokasi
tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada
stack.
v
Menetapkan
panjang data yang dipindahkan.
v
Menetapkan
mode pengalamatan.
v
Tindakan CPU
untuk melakukan transfer data adalah :
a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
b. Apabila memori dilibatkan :
1. Menetapkan alamat memori.
2. Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
3. Mengawali pembacaan / penulisan memori
Operasi set instruksi untuk transfer data :
a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
b. Apabila memori dilibatkan :
1. Menetapkan alamat memori.
2. Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
3. Mengawali pembacaan / penulisan memori
Operasi set instruksi untuk transfer data :
·
MOVE :
memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
·
STORE :
memindahkan word dari prosesor ke memori.
·
LOAD :
memindahkan word dari memori ke prosesor.
·
EXCHANGE :
menukar isi sumber ke tujuan.
·
CLEAR /
RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
·
SET :
memindahkan word 1 ke tujuan.
·
PUSH : memindahkan
word dari sumber ke bagian paling atas stack.
·
POP :
memindahkan word dari bagian paling atas sumber
F. Arithmetic
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
1. Transfer data sebelum atau
sesudah.
2. Melakukan fungsi dalam ALU.
3. Menset kode-kode kondisi dan
flag.
Operasi set instruksi untuk arithmetic
:
1. ADD : penjumlahan
2. SUBTRACT : pengurangan
3. MULTIPLY : perkalian
4. DIVIDE : pembagian
2. SUBTRACT : pengurangan
3. MULTIPLY : perkalian
4. DIVIDE : pembagian
5. ABSOLUTE
6. NEGATIVE
7. DECREMENT
8. INCREMENT
Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal. LOGICAL
* Tindakan CPU sama dengan arithmetic
* Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin.
G. Conversi
Tindakan CPU sama dengan arithmetic
dan logical.
* Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data.
* Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
* Operasi set instruksi untuk conversi :
1. TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel korespodensi.
2. CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
* Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data.
* Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
* Operasi set instruksi untuk conversi :
1. TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel korespodensi.
2. CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
H. Input/Output
Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT :
1. Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.
2. Mengawali perintah ke modul I/O
* Operasi set instruksi Input / Ouput :
1. INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan
2. OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O
3. START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O
4. TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan TRANSFER CONTROL
* Tindakan CPU untuk transfer control : Mengupdate program counter untuk subrutin, call / return.
* Operasi set instruksi untuk transfer control :
1. JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu.
2. JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu dan memuat PC dengan alamat tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan.
3. JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu.
4. RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu.
5. EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi
6. SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
7. SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan
8. HALT : menghentikan eksekusi program.
9. WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi
10. NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.
I. Control System
Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya digunakan dalam sistem operasi. * Contoh : membaca atau mengubah register kontrol.
J. Jumlah Alamat (Number of Addresses)
Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya.
Jumlah alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi :
1. Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk alamat instruksi berikutnya)
2. Tiga Alamat (dua operand, satu hasil)
3. Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya lagi operand)
4. Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk menyimpan operand dan hasilnya)
Macam-macam instruksi menurut jumlah operasi yang dispesifikasikan
1. O – Address Instruction
2. 1 – Addreess Instruction.
3. N – Address Instruction
4. M + N – Address Instruction
Macam-macam instruksi menurut sifat akses terhadap memori atau register
1. Memori To Register Instruction
2. Memori To Memori Instruction
3. Register To Register Instruction
MUHAMMAD EFAN ABDUL FATTAH
2 komentar
Click here for komentarTerima kasih atas infonya sangat bermanfaat :) kunjungi juga web saya :
Replyhttp://salmantkj48.blogspot.co.id/2016/11/pengenalan-displacement-addressing-dan.html
Terima Kasih. Sangat membantu!
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon